Tuesday, December 11, 2007


Buku ke-4ku baru terbit,
Swanderella

Metamorfosa si Cantik Buruk Rupa


Sinopsis:


Si Jelek kulit gosong rambut kribo! Itu julukan kesukaan Ruby pada Ivory.

Violet lalu membeo dengan suka ria. Memori pahit masa kanak-kanak Ivory bersama saudari2nya menggores lukayang terlanjur menjadi parut berbuah obsesi.

Obsesi untuk menjadi gadislain yang tampak begitu sempurna di matanya. Obsesi untuk membuktikandiri pada saudari2nya. Obsesi yang ternyata balik membelit danmencekiknya hidup2. Obsesi yang berbuntut pengkhianatan dan permainanlicik yang licin. Bagaimana cara Ivory meloloskan diri dari obsesi yangkian ganas mengejarnya?


Blurbs:


"Aku bacanya...nggak mau berhenti. Soalnya dari halaman pertama aja dahseru banget!" Arleen Amidjaja


"Bacaan segar dan menarik. Nggak bisa berhenti baca di tengah-tengah.Ceritanya bikin kita belajar untuk memahami bahwa kita harusbersyukur..."Anna Katharina-Konsultan Hukum


"Waks, sekali baca dari awal, gw langsung gak bisa berhenti ampe akhirhalaman, saking penasarannya pengen tau endingnya." Yenny Leslie, penulis kamus Gaul Hyuk dan Gokilmom.
Review Beauty and the Bitch
oleh Majalah CitaCinta

Beauty & The Bitch
Christina Tirta, 183 halaman
GagasMedia 2007

Seneng banget, dong, kalau bertemu lagi sahabat lama. Begitu juga Nadine
dan Isabelle yang sudah berteman sejak SD tapi kemudian berpisah. Enam
belas tahun kemudian mereka bertemu lagi. Nadine si cewek polos jadi
istri pengusaha sukses, sementara si agresif Isabelle berubah menjadi
wanita 'dingin'. Tapi keduanya nggak pernah bisa menikmati hidup.
Di dalam novel tipis ini tersimpan banyak rahasia kecil dua tokoh
utamanya. Bahasa yang ringan dengan beberapa selingan flashback bikin
kita asyik sendiri menyusun puzzle cerita. Sayangnya, nih, bab akhir
novel bertema perselingkuhan ini jadi anti-klimaks untuk perjuangan
Nadine dan Isabelle...

Friday, October 12, 2007

SURAT UNTUK CAT

Air mataku menetes tanpa terasa saat kami saling beradu tatap. Semua yang dikatakan buku memang benar, pengalaman ini adalah yang terindah dan yang terajaib dari semua kejadian yang pernah aku alami. Betapa menakjubkannya proses yang sangat alami ini. Awal dari suatu kehidupan. Bila aku dapat memutar waktu, ingin rasanya kuberondong pertanyaan pada Bunda. Sayang, Bunda telah menutup mata untuk selamanya sebelum aku sempat menyadari makna kehidupan yang sesungguhnya.
Aku mengusap air mataku sambil tak lepas memandangnya, rasanya seperti di bawah pengaruh sihir saja. Tuhan, batinku, andai Engkau berkenan, tolong beri aku kehidupan yang cukup lama sampai aku bisa mengantarkan anakku kepada kebahagiaan.
Aku tak ingin ia menyimpan berbagai pertanyaan yang tak terjawab seperti diriku.
Aku mengelus muka halusnya dengan penuh keharuan. Memandang mata beningnya dan merasakan setiap hisapannya merupakan anugrah yang tak terkira. Andai aku bisa, akan kuciptakan tiap tetes air susuku dengan berlipat ganda manfaat yang melebihi apapun di dunia ini. Namun aku hanya bisa melimpahinya dengan kasih sayang, semua dari yang aku miliki. Namun tiba-tiba saja, seperti mendapat inspirasi, aku mengeluarkan sepucuk kertas. Aku harus menulis surat padanya. Hingga seandainya pun aku dipanggil menghadap sang Pencipta lebih awal, aku tidak akan meninggalkan kepingan kosong dalam kehidupannya kelak. Aku pun mulai menggoreskan tinta ke permukaan kertas yang putih bersih itu dengan hati berdebar-debar.

5 October 2004,

Yang tersayang Cat,

Apa kabar, sayang? Mama harap saat engkau membaca surat ini, Mama masih bisa duduk di sampingmu sambil ikut-ikutan tersenyum geli, mentertawakan kesentimentilan Mama. Namun bila ternyata Mama sudah tiada, Mama harap kertas ini tidak akan dibasahi oleh air matamu, sayang. Sebab bila begitu, tinta ini bisa luntur dan tak terbaca lagi .
Sayang, kamu tentunya heran mengapa Mama menulis surat saat usiamu masih sangat dini. Mama akan menceritakan pelan-pelan alasannya. Mungkin surat ini akan lebih panjang dari yang engkau kira. Mama harap kamu tidak akan jatuh bosan atau mengantuk. Kamu tahu, Oma telah meninggal sebelum Mama sempat menikmati masa remaja. Oma meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Saat itu Mama masih berusia 10 tahun dan anak satu-satunya yang beliau ajak serta karena Tante dan Om mu sedang melancong ke negeri jiran bersama Opa. Selain Oma dan Mama, ikut serta pula beberapa sanak saudara. Tragisnya, kami semua selamat kecuali Oma. Beliau meinggal di sebuah kota kecil di perjalanan menuju Lampung dengan tujuan akhir Padang, kampung halaman Oma. Kami sempat menginap beberapa malam di sebuah rumah sakit kecil yang kumuh sebelum akhirnya Oma meninggal di meja operasi karena menderita luka dalam yang sangat parah.
Sejujurnya, saat itu Mama belum benar-benar mengerti arti kehilangan seseorang untuk selama-lamanya. Mama memang menangis meraung-raung tetapi kemudian tidak dapat merasakan kesedihan yang dalam.
Tante dan Om kamu kerap berkata bahwa Mama merupakan kesayangan Oma. Namun sayang, Mama tidak mampu mengingat banyak kenangan manis bersama Oma. Mama tahu kalau Oma adalah seorang yang tegas, pandai berbicara serta pintar berbisnis.
Seandainya Oma masih hidup, Mama ingin bertanya banyak hal. Mama ingin tahu bagaimana proses persalinan Mama, apakah sulit? Atau mudah? Bagaimana tingkah laku Mama saat bayi, apakah sangat manis atau malah sebaliknya, sangat merepotkan? Masih banyak pertanyaan yang tersimpan dan tak pernah terjawab. Mama telah kehilangan banyak kepingan kehidupan Mama saat Oma dikubur untuk selamanya.
Sayangku, setiap detik kehidupan ini begitu berharga. Setiap hembusan nafasmu sangat berarti bagi Mama. Karena itu, Mama ingin menceritakan kisahmu satu demi satu.
Kamu lahir setelah Mama menunggu selama 22 jam sejak kontraksi pertama. Dua jam setengah Mama habiskan di kamar bersalin. Setengah labu infus sempat mengalir ke dalam tubuh Mama sebelum kamu lahir ke dunia. Ada kejadian lucu di sela-sela proses persalinan yang cukup menyakitkan. Kamu tahu tidak, sayang, Mama nyaris menginjakmu saat kamu keluar dari rahim Mama karena terlalu lelahnya. Kemudian belakangan Papa pun bercerita kalau beliau sempat panik melihat sosokmu yang biru dan berharap-harap cemas kamu akan selamat. Sedangkan Mama sudah paham kalau memang begitulah penampilan bayi yang baru lahir, biru sebelum akhirnya perlahan-lahan menjadi merah muda setelah menghirup oksigen.
Kamu lahir pada hari Minggu, 18 April 2004 dengan berat badan 3,28 kg, panjang 49 centimeter, pukul 22.15. Tangisanmu sangat nyaring dan sempat mengagetkan kami semua.
Hari-hari berikutnya Mama isi dengan tetes demi tetes air mata yang tak terhitung banyaknya. Berbagai perasaan bercampur aduk menjadi satu. Mulai dari lega, bahagia, takjub, bingung, khawatir serta tak percaya. Kesulitan demi kesulitan mulai datang menghampiri Mama. Proses yang seharusnya alami dan menyenangkan menjadi ujian terberat bagi Mama. Menyusuimu. Kamu tahu, sayang, kita berdua basah kuyup setiap kali saat menyusui. Kamu dengan air mata berlinang-linang karena tidak mengenal puting susu dan memilih berkhianat pada dot dan Mama juga dengan air mata serta keringat yang bercucuran karena frustasi, lelah, cemas serta panik. Untunglah akhirnya setelah sepekan lewat, kamu sudah bisa akrab dengan ASI dan membiarkan Mama memberikan yang terbaik untukmu.
Hari demi hari berlalu dengan cepat. Hampir dua bulan lamanya wajah mungilmu nyaris tak pernah berhiaskan senyum. Keningnya kerap berkerut sehingga wajahmu sama sekali tidak manis. Sampai pegal Mama dan Papa mencontohkan cara tersenyum padamu namun kau hanya menatap kami dengan mukamu yang galak.
Namun penantian kami tidak sia-sia, sayang. Setelah dua bulan berlalu, wajahmu mulai sering dihiasi senyum dan celotehanmu sudah sering terdengar.
Opa pernah berujar, Cinta anak pada orang tua tidak akan pernah dapat melebihi cinta orang tua pada anak. Mama tidak pernah benar-benar menanggapi kata-kata Opa. Tapi, sayangku, setelah kamu lahir, Mama baru bisa memahami perasaan Opa. Istilah yang banyak digunakan orang seperti, buah hati, permata hati- adalah ungkapan yang sangat tepat untukmu. Engkau adalah pujaan hati Mama. Mama telah jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatmu, terbaring tak berdaya di sisi Mama. Dengan segala ketakutanmu pada dunia luar, dunia yang sama sekali berbeda dengan kehangatan dan kenyamanan rahim Ibu. Pada detik itu pula lah Mama ingin mendekap kamu selamanya, melindungi kamu sampai akhir hayat.
Perkembangan kamu sangat pesat. Bahkan sebelum usia 3 bulan kamu sudah bisa menegakkan kepalamu tanpa perlu ditopang. Lalu pada usia 4 bulan lebih kamu sudah bisa menggulingkan badanmu. Dan kini sebelum usia 6 bulan, kamu sudah mampu duduk tanpa d topang untuk beberapa saat. Teman setiamu sampai saat ini adalah kereta dorong. Kamu senang sekali duduk di kereta dorong yang di ayun-ayun ke sana ke mari. Bahkan tidur siang pun kamu lebih suka di kereta dorong ketimbang di kasur karena dengan itu kamu akan bisa tetap di temani oleh Mama kala Mama harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Senyum dan tawa ceriamu pun semakin sering mengembang. Kamu senang sekali mengumbar senyum pada orang-orang yang belum kau kenal dan menikmati pujian yang mereka lontarkan. Oya ada satu ciri khasmu yang Mama kagumi. Kamu senang menggoda dengan cara menaikkan sebelah alismu sambil tersenyum tipis. Sayangku, Tuhan pun berbaik hati padamu. Engkau dianugrahi kesehatan yang prima sampai saat ini. Pada saat Mama dan Papa sakit pun, engkau satu-satunya yang tidak terjamah penyakit dan tetap bisa tertawa riang.
Usiamu memang masih terlalu dini. Masih panjang langkahmu dan Mama sungguh berharap dapat membanjirimu dengan berjuta-juta kasih sayang yang tak terbatas. Engkau telah menghadiahi Mama dengan kebahagiaan yang tiada tara di kehidupan yang terasa kian singkat. Terima kasih, sayang
Mungkin akan masih banyak surat-surat lain untukmu sampai engkau beranjak dewasa. Akan Mama simpan sampai kelak engkau cukup matang untuk mengerti dan menghargai kehidupan ini. Kalaupun kelak engkau telah tumbuh menjadi wanita dewasa yang mandiri, janganlah pernah kau lupa, bagi Mama, kamu tetaplah kesayangan kami selamanya.

Salam sayang
Mama


Buku ke-3ku sudah terbit. Kali ini non-fiksi.

Accessories Diary

Langkah2 praktis merancang aksesoris keren

Penerbit: GagasMedia

Penulis: Christina Tirta

Harga: Rp. 27.500


Mulai hari ini available di toko buku Gramedia.

Thursday, August 02, 2007

Hai teman-teman yang baik,

My 2nd novel sudah terbit.
Judulnya: Beauty and The BitchPenerbit:
GagasMedia 2007
Harga: Rp. 22.000
Tebal: 183 pages.

Mulai awal bulan depan, sementara only available di Indomart dulu. Tapi kalau mau pesan langsung sama saya bisa kok dan yang pasti adadiskon-nya :D atau langsung ke www.gagasmedia.com


Sinopsisnya:

Nadine, cantik yang klasik. Namun lugu dan kelewat old-fashioned.Isabelle, cantik yang eksotis. Tapi terlalu antusias dan agresif.Mereka bersahabat sewaktu di sekolah dasar. Terpaksa berpisah karena Isabelle melanjutkan sekolah ke Singapura sedangkan Nadine tetap diBandung. Setelah 16 tahun berlalu, tanpa sengaja, takdir mempertemukan mereka kembali. Namun, kehidupan telah berubah. Lingkaran telah terjungkir balik. Nadine. Tetap cantik. Masih lugu. Tidak lagi old-fashioned karena telah menjadi nyonya muda kaya-tapi sayang, kesepian.Isabelle. Tetap cantik dan telah menjelma menjadi wanita anggun dan berkelas. Hanya saja patut disesali, semua kosmetik dan pakaian-pakaian bermerek yang dikenakannya tak mampu menyembunyikan muram dunianya kini. Kini, ia adalah manusia pesimis yang sinis dan pahit.Tak disangka, pertemuan mereka mengubah nasib. Membuka rahasia-rahasia yang selama bertahun-tahun terlelap.
Nadine dan Isabelle dihadapkan pada satu pertanyaan penting:
Sanggupkah mereka bertahan setelah rahasia ituterbongkar?

Friday, March 30, 2007

Review "Devil in Me"
Oleh : Majalah Chic

Dirasuki Roh Saudara Kembar aka Devil In Me
Pengarang: Christina Tirta
Penerbit: Gagas
Tebal: 360 halaman
Harga: Rp.34.000

Mae, perempuan muda yang stylish, cantik, percaya diri dan punya karier cemerlang.
Dulu, Mae perempuan yang baik kuper dan berpenampilan tidak menarik.
Sejak kematian Laura, saudara kembarnya, Mae berubah menjadi seperti Laura.
Pengaruh Laura sangat kuat pada diri Mae, termasuk dalam memilih teman dan hubungan cinta. Mae nyaris menikah dengan seorang pria bernama Alex, yang ternyata biseks.
Seseorang dari masa lalunya kembali hadir dalam hidupnya. Sedikit demi sedikit terkuat alasan kehadiran rohLaura dalam tubuh Mae. Ternyata Laura punya misi. Kematiannya penuh misteri dan ia ingin menuntut balas pada seseorang yang tak lain adalah pamannya yang misterius.
Isi cerita novel ini campur baru, ada horor,thriller, misteri, perseteruan baik dan jahat, cinta
dan persahabatan. Sepertinya penulis ingin memasukkan semua unsur cerita ke dalam satu novel.
Cukup bikin penasaran. (Ika)

Thursday, January 04, 2007

Another Review of Devil In Me

Free magazine
bukune edisi 01
tahun 1, November 2006
http://www.bukune.com

Cerita Hantu Saudara Kembar Mae

Perjalanan hidup Mae berubah total sejak saudara kembarnya Laura meninggal dunia secara tragis, tepat sepekan setelah perayaan sween seventeen mereka. Mae yang sebelumnya culun, kuper, krisis percaya diri, dan selalu mengenakan kacamata tebal di pangkal hidungnya, berubah menjadi sesosok bidadari anggun, karena sekarang ia suka dandan, pintar, selalu menarik perhatian lawan jenisnya, dan menduduki jabatan Manajer Public Relations di hotel tempatnya bekerja, menjelang usia yang ke-25.
Tapi, yang membuat Mae bisa berubah sedrastis itu, nggak lain karena Laura. Devilnya, Laura, serasa terus mengiringi perjalanan hidup, keluarga, dan kariernya. Bagaimana cara Mae dandan, berbicara, sampai urusan cowok, itu semua berkat bisikan-bisikan halus Laura. Termasuk jabatannya yang mentereng itu, Laura-lah yang menjadi sutradara.
Aneh, Mae seolah tak sanggup berontak menepis bisikan-bisikan Laura. Semuanya penuh dengan intrik-intrik kotor, yang mikirin aja nggak pernah sebelumnya apalagi ngelakuin. Positifnya, semua keinginan Mae-Laura menjadi hal yang mudah didapatkan. Tapi sebaliknya, hatinya telah penuh dengan sejuta akal bulus untuk melenyapkan pesaing-pesaing yang dianggap bakal mengganggu jabatannya.
Akibatnya, orang-orang di sekeliling yang seharusnya bisa menjadi sahabat, satu persatu hilang. Bahkan, sebuah kasus pembunuhan bisa saja membawa Mae ke penjara. Semua karena Laura. Ia berhasil karena Laura, ia masuk gerbang kehancuran pun karena Laura, hantunya. Ngomong-ngomong soal hantu, karya Christina Tirta ini 100% bukan novel horor seperti tercermin dari judulnya, Devil In Me. Kamu akan mengikuti perjalanan Mae di dalam pencarian cinta sejati, lagi-lagi bersama Laura. Satu persatu sang arjuna mengemis cinta Mae. Dari yang tuir-tuir sampai yang seusianya. Paling seru, ketika ia harus menetapkan pilihan cinta yang sebenar-benarnya. Di antara 2 pilihan: Ryan, teman curhatnya semasa SMU plus cinta pertama yang bertepuk sebelah tangan, atau Andrey Ryu, anak mami, bos perusahaan warisan papinya. Yang pasti bukan dengan Alex yang ternyata adalah seorang gay. Kedua cowok ini, Ryan dan Ryu; tak henti-hentinya tikung kiri-kanan merebut hati Mae. Siapa akhirnya yang menaklukan dan menjadi penjaga hati Mae? Ryan atau Ryu? Dan siapa sebenarnya kedua pria ini?
Temukan jawabannya yang bakal mudah ketebak sama kamu. Klimaks tiada henti memberikan kepuasan tersendiri bagi yang suka ketegangan. Penokohan dan beberapa alur maju mundur dalam novel ini juga tidak akan terlalu menyulitkan kamu untuk mengikuti jalan ceritanya. Kembali ke Laura the devil kok bisa ya terus menerus menghantui Mae? Apa gara-gara batalnya doa rosario di hari ke 40 setelah kematian Laura, atau karena dendam Laura semasa hidup kepada uncle Jose? Siapa Jose? Kuak rahasianya dan siapkan tisu kamu di lembar-lembar akhir novel ini.

Monday, December 25, 2006

Review Novel

Cita Cinta edisi 26/VII
periode 27 Des '06 - 05 Jan 07
Devil In Me

Christina Tirta,
360 hal
GAGAS MEDIA
2006

Katanya, nih, setiap orang punya dua sisi dalam dirinya, yang baik dan yang jahat. Pernah nggak merasa mereka berdebat dalam diri kita? Dalam novel ini Christina Tirta berhasil menggambarkan konflik batin tersebut. Mae, si tokoh utama, selalu merasa kalau Laura, kembarannya yang sudah lama meninggal, tetap 'mengikutinya' ke mana pun dia pergi. Laura juga memaksa Mae melakukan keinginannya. Dia 'mengubah' Mae yang pendiam dan lugu jadi sosok yang stylish, sophisticated, tapi jahat. Novel ini enak banget diikutin. Begitu mulai membaca, pasti nggak bakal berhenti sampai tahu akhir cerita. (8/10) (ZH)

Saturday, December 09, 2006

Pikiran Rakyat, Belia
Selasa, 5 desember 2006
Review Devil in me

Tiap orang mungkin punya sisi jahat dan sisi baik. Kadang mereka di saat bersamaan muncul. Tapi gimana kalau sisi jahat ini selalu muncul dalamkehidupan Belia? Hal ini dialami oleh Mae, cewek twenty something yang sukses, cantik dan dia hampir memiliki segalanya. Di balik kesuksesannya, Mae ini ternyata dipengaruhi oleh roh jahat kembarannya-Laura yang sudah lama tewas- yang selalu mempengaruhi setiap keputusan yang diambilnya.Mae yang dulu dikenal pendiam, tertutup, tiba-tiba berubah menjadi sosok Laura yang dikenal pede, lincah dan punya seribu satu cara licik untuk memenuhi semua keinginan Laura. Andrea-calon istri bosnya, pria-pria yang mendekati Mae, sampai pamannya sendiri. Dikemas dengan gaya khas chiclit- yang selalu mencampurkan bahasa daerah dengan bahasa indonesia dan inggris-membuat novel misteri ini jauh lebih pop, atau malah kebalik ya? Novel pop yang dikemas misteri? Terlepas dari ide ceritanya yang menarik, Belia bilang sih, mixing bahasanya terlalu banyak, sampai kadang ganggu. Terutama pas bahasa sunda digabung dengan bahasa Indonesia. Kurang pantes gitu. Menurut Belia gimana? Setuju enggak?

Tisha_belia@yahoo.com

Komentarku : Makasih buat masukannya, Tisha! Pasti berguna deh, buat proses pembelajaran dan perbaikan saya. :D