Saturday, December 09, 2006

Pikiran Rakyat, Belia
Selasa, 5 desember 2006
Review Devil in me

Tiap orang mungkin punya sisi jahat dan sisi baik. Kadang mereka di saat bersamaan muncul. Tapi gimana kalau sisi jahat ini selalu muncul dalamkehidupan Belia? Hal ini dialami oleh Mae, cewek twenty something yang sukses, cantik dan dia hampir memiliki segalanya. Di balik kesuksesannya, Mae ini ternyata dipengaruhi oleh roh jahat kembarannya-Laura yang sudah lama tewas- yang selalu mempengaruhi setiap keputusan yang diambilnya.Mae yang dulu dikenal pendiam, tertutup, tiba-tiba berubah menjadi sosok Laura yang dikenal pede, lincah dan punya seribu satu cara licik untuk memenuhi semua keinginan Laura. Andrea-calon istri bosnya, pria-pria yang mendekati Mae, sampai pamannya sendiri. Dikemas dengan gaya khas chiclit- yang selalu mencampurkan bahasa daerah dengan bahasa indonesia dan inggris-membuat novel misteri ini jauh lebih pop, atau malah kebalik ya? Novel pop yang dikemas misteri? Terlepas dari ide ceritanya yang menarik, Belia bilang sih, mixing bahasanya terlalu banyak, sampai kadang ganggu. Terutama pas bahasa sunda digabung dengan bahasa Indonesia. Kurang pantes gitu. Menurut Belia gimana? Setuju enggak?

Tisha_belia@yahoo.com

Komentarku : Makasih buat masukannya, Tisha! Pasti berguna deh, buat proses pembelajaran dan perbaikan saya. :D

No comments: